Jumat, 23 Januari 2009

Sehari Setelah Natal

Ku kabarkan baik-baik saja

Pada yang khawatir dengan ketidak baikkannya

Ku yakinkan aku dijalur yang baik

Karena semula aku anggap akan baik-baik saja

Karena ku yakin bersama orang-orang baik


Perjalanan itu sempat terhenti

Ada yang mengabarkan keraguan

Aku yakinkan sekali lagi ini baik


Entah....

Baiknya apa,

Baiknya siapa,

Baiknya bagaimana,

Aku tak cukup mengerti menerima baik yang dimengertinya


Aku tahu,

Ini baik untuk mengajarkan kejujuran dan perasaan

Bahwa setiap manusia

Tidak kecil dan besar

Tidak kaya dan miskin

Tidak terhormat dan terhina

Semua berperasaan yang sama


Kita bicara

Dalam perasaan yang ditahan

Kita tersenyum

Dalam senyum yang dipaksakan

Kita menangis

Dalam kepiluan

Kita pergi

Dalam kepedihan


Apa yang baik ku jawab?

"Love You".....katanya

Sebelum aku beranjak

Sebelum semuanya terlihat gelap katanya

Sebelum aku tulus memaafkan

Sebelum aku melangkah


Allah.....
kata itu manis
tapi wajarkah aku merasa sakit



Sempat aku berniat melangkah lagi

Ke puri.....

Yaaa...salah satu purinya untukku.

Puri kecil, tidak sebesar purinya yang lain

Puri sempit, tidak selapang purinya untuk yang lain

Puri kosong, kecil, sempit.

Dan dibuat hanya untuk sementara


Allah...

Aku merdeka

Kau yang berikan kemerdekaan itu

Boleh aku meminta hanya ada satu puri?

Tidak dua, tiga, ....

Hanya satu puri di hatinya


Boleh aku minta puri termegah, terluas,terindah, teristimewa di hatinya.

Aku ingin menempatinya

Hanya aku sendiri


Tapi kulihat samar ada sosok elok yang bernyanyi disana

Selalu mendendangkan lagu merdu, hingga terbuai

Sosok itu melihatku naik di anak tangga pertama

Pucat, terkejut

Dia lambaikna tangan...tersenyum...meraihku..


Allah....

Maha besar Engkau

Dengan skenario yang kau pilihkan untukku

Hingga saat ini aku merasa sangat kuat